Cara Menghadapi Orang Bodoh (Asal Bicara)
Imam Syafi’i berkata:
"Orang jahil berbicara kepadaku dengan segenap kejelekan. Aku pun enggan untuk menjawabnya. Dia semakin bertambah kejahilan, dan aku semakin bertambah kesabaran"
"Seperti gaharu dibakar, akan semakin menebar kewangian."
(Diwân Imam Asy-Syâfi’iy).
(Diwân Imam Asy-Syâfi’iy).
Imam Syafi’i rahimahullah berkata:
“Orang pandir mencercaku dengan kata-kata jelek. Maka aku tidak ingin untuk menjawabnya. Dia bertambah pandir dan aku bertambah lembut, seperti kayu wangi yang dibakar malah menambah wangi”.
(Diwan Asy-Syafi’i, hal. 156)
Imam Syafi’i juga berkata:
”Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing.”
”Berkatalah sekehendakmu untuk menghina kehormatanku, diamku dari orang hina adalah suatu jawaban. Bukanlah artinya aku tidak mempunyai jawaban, tetapi tidak pantas bagi singa meladeni anjing.”
Imam Syafi’i tidak mau berdebat dengan orang bodoh Walaupun Imam Syafi’i dikenal sebagai ahli debat, tapi Imam Syafi’i tidak mau apabila harus berdebat dengan orang-orang bodoh.
Imam Syafi’i berkata:
"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi"
"Apabila orang bodoh mengajak berdebat denganmu, maka sikap yang terbaik adalah diam, tidak menanggapi"
"Apabila kamu melayani, maka kamu akan susah sendiri. Dan bila kamu berteman dengannya, maka ia akan selalu menyakiti hati"
"Apabila ada orang bertanya kepadaku, jika ditantang oleh musuh, apakah engkau diam? Jawabku kepadanya: Sesungguhnya untuk menangkal pintu-pintu kejahatan itu ada kuncinya"
"Sikap diam terhadap orang bodoh adalah suatu kemulia’an. Begitu pula diam untuk menjaga kehormatan adalah suatu kebaikan."
Lalu Imam Syafi’i berkata:
"Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong?"
(Diwân Imam Asy-Syâfi’iy)
"Apakah kamu tidak melihat bahwa seekor singa itu ditakuti lantaran ia pendiam? Sedangkan seekor anjing dibuat permainan karena ia suka menggonggong?"
(Diwân Imam Asy-Syâfi’iy)
Lalu siapa yang dimaksud orang bodoh di sini?
"Orang yang asbun, yang dari ke-asbun-annya dia berharap dapat membuat orang lain tertawa, walaupun dia tau dengan ke-asbun-annya itu dapat membuat orang lain sakit hati. Itulah ciri orang bodoh dan ber-IQ rendah serta kekurangan perhatian."
- Dr. Tajur Zulfikar, M.Si (Dosen FISIP UIN Bandung)
- Dr. Tajur Zulfikar, M.Si (Dosen FISIP UIN Bandung)
Instagram: @mdzulfiqar13 @mdzulfiqar
Belum ada Komentar untuk "Cara Menghadapi Orang Bodoh (Asal Bicara)"
Posting Komentar
Tinggalkan komentar terbaik anda.