Bahasa dan Sastra Indonesia - Jenis-jenis Klausa



A. Jenis Klausa Berdasarkan Distribusi Satuannya


Berdasarkan Distribusi Satuannya klausa terbagi menjadi:


1) Klausa bebas, yakni klausa yang dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kalimat mayor (kalimat sempurna) dalam bahasa yang bersangkutan. Contoh: Fajarwati sedang menulis.


2) Klausa tidak bebas, yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kalimat mayor, meskipun diberi intonasi final sebagai kalimat minor.


Contoh: Meskipun krisis ekonomi belum berakhir.


Berdasarkan struktur interennya, klausa bebas dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:


1) Klausa transitif, yang mengandung predikat berobjek.


Contoh: Ibu membuat sayur asam.


2) Klausa intransitif, yang berpredikat verbalnya tidak dapat berobjek. Contoh: Adik duduk di kursi.


3) Klausa ekuatif atau persamaan yang mengandung unsur ekuatif, baik terlihat (misalnya dengan kata adalah est, is, are) atau tidak.


Contoh: Ibu Hani Bidan.


Berdasarkan struktur interennya, klausa tak bebas dibagi menjadi beberapa jenis, yakni:


1) Klausa nominal, yang dapat bertindak sebagai subjek atau objek klausa, dan sebagai objek kata depan dalam tingkat frasa menggantikan kata nominal (seperti, Agus menceritakan bahwa ia belum selesai mendata nilai mahasiswa; dan klausa yang belum selesai administrasi tidak diperkenankan mengikuti ujian; pakar itu akan mempresentasikan tentang masalah yang sangat krusial saat ini).


2) Klausa adjektiva, yang menggantikan kedudukan kata adjektif (seperti, Mahasiswa yang berpakaian tidak sopan itu; Aang baru saja menemukan buka yang hilang kemarin itu).


3) Klausa adverbial, yang menggantikan kedudukan adverbial yang bertugas menunjukkan waktu, tempat atau cara (Kapan saja kau bisa, kau harus cari kaset itu; Ia sungguh tak tahu kemana akan pergi, ia hanya mengikuti kata hati; Dengan tergesa-gesa ia berlari menjauhiku).


Berdasarkan jenis kata predikatnya, klausa bebas dapat dibedakan menjadi:


1) Klausa verbal, yang merupakan klausa berpredikat kata verbal (seperti, Ia pergi mengajar).


2) Klausa nonverbal, (seperti, Bapak Dulakhir karyawan di Untirta; Sekretariat Kafe Ide besar dan mewah; Gaji Veronika hanya seratus ribu rupiah; Saudara tirinya ada di kantin).


Klausa nonverbal terbagi lagi menjadi:


1) Klausa statif, yakni klausa yang berpredikat adjektif atau yang dapat disamakan dengan adjektif (seperti, Kota Serang sangat damai dewasa ini).


2) Klausa ekuasional, yakni klausa yang berpredikat nomina (seperti, Ayah saya seorang pegawai negeri).


Berdasarkan strukturnya, klausa verbal terbagi menjadi:


1) Klausa transitif, yang merupakan klausa yang mengandung kata kerja yang berkapasitas memiliki satu atau lebih objek atau klausa yang verba (predikatnya) membutuhkan kehadiran objek (seperti, Ibu membeli sebuah buku Statistika).


2) Klausa intransitif, yakni klausa yang berpredikat (atau verbanya) tidak memerlukan kehadiran objek (seperti, Pendidikan orang Indonesia belum merata).


Klausa transitif masih dapat dibagi lagi menjadi:


1) Klausa semi transitif dengan objek fakultatif.


2) Klausa transitif dengan objek wajib.


3) Klausa ditransitif dengan objek lebih dari satu.


B. Jenis Klausa Berdasarkan Hubungan Aktor-Aksi


Berdasarkan hubungan aktor-aksi, klausa dapat diklasifikasikan menjadi:


1) Klausa aktif, yakni klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku atau aktor (seperti, Para mahasiswa melakukan audiensi dengan pihak rektorat).


2) Klausa pasif, yakni klausa yang subjeknya berperan sebagai penderita (seperti, Saya yakin bahwa dalam pilihan ketua RW itu Pak Asep telah dicurangi).


3) Klausa medial, yakni klausa yang subjeknya berperan sebagai pelaku maupun sebagai penderita (seperti, Siti Hikmah telah melukai hatinya sendiri dengan bersifat munafik).


4) Klausa resiprokal atau refleksif, yakni klausa yang subjeknya melakukan suatu perbuatan yang berbalasan (seperti, Masyarakat Garut saling memberi pertolongan dengan sesama warga yang terkena banjir).


C. Jenis Klausa Berdasarkan Kategori Kata atau Frasa Pengisi Predikat


Berdasarkan kategori kata atau frasa yang menjadi pengisi predikat, klausa dapat dibedakan menjadi:


1) Klausa nominal, yakni klausa yang predikatnya merupakan kata atau frasa berkategori kata benda (nominal).


2) Klausa verbal, yakni klausa yang predikatnya merupakan kata atau frasa berkategori kata kerja (verbal).


3) Klausa numeral, yakni klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa yang berkategori bilangan (nominal).


4) Klausa preposisional, yakni klausa yang predikatnya berupa kata atau frasa yang berkategori kata depan (preposisi).






Buku Sumber


Suherlan dan Odien R., 2003. Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya. Banten: Untirta Press.





Verhaar, J.W.M. 2004. Asas-Asas Lingustik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Belum ada Komentar untuk "Bahasa dan Sastra Indonesia - Jenis-jenis Klausa"

Posting Komentar

Tinggalkan komentar terbaik anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel